Menjadi ilmuwan itu keren? Tentu saja. Para ilmuwan selalu bisa menciptakan hal-hal baru yang membuat dapat membuat masyarakat awam tercengang. Sebut saja beberapa ilmuwan yang sudah mendunia seperti Stephen Hawking, yang memprediksi adanya keberadaan black holes. Atau Alan Turing, yang memecahkan kode Nazi Enigma pada saat Perang Dunia ke II.
Begitu kerennya, sampai-sampai kedua ilmuwan tersebut menjadi inspirasi para pembuat film. Stephen Hawking menjadi tokoh utama dalam “The Theory of Everything” dan Alan Turing menjadi tokoh utama dalam film berjudul “The Imitation Game”. Tidak hanya sampai di situ, kedua film tersebut menjadi nominasi Oscar. Nah, sekarang siapa yang berani bilang kalau ilmuwan itu tidak keren?
Namun, para ilmuwan tidak hanya menjadi “keren” begitu saja. Kehidupan mereka yang dilirik oleh para pembuat film hanya menjadi sebagian kecil faktor yang membuat mereka lebih dipandang. Tentu saja, ilmuwan menjadi keren karena inovasi-inovasi dan penelitian yang mereka lakukan.
Inovasi dan penelitian yang dilakukan para ilmuwan sangat berguna untuk perkembangan masyarakat dunia. Mereka bisa menciptakan teknologi-teknologi yang bisa digunakan untuk mempermudah kehidupan yang ada di dunia ini. Bayangkan jika sebuah Negara memiliki banyak ilmuwan. Pasti Negara tersebut akan menjadi Negara yang lebih maju daripada Negara-negara lainnya, bukan?
Itulah kenapa Indonesia membutuhkan banyak ilmuwan. Ilmuwan Indonesia bisa membawa Negara ini kea rah yang lebih baik lewat penelitian dan penemuan mereka. Untuk menciptakan ilmuwan di Indonesia, memang tidak mudah tapi tidak mustahil. Caranya, dengan membimbing para generasi muda Indonesia yang memiliki bakat potensial untuk menjadi ilmuwan melalui pendidikan. Kenapa harus generasi muda? Karena merekalah yang nantinya menentukan arah perjalanan Negara ini.
Untuk menciptakan ilmuwan, Bayer sekarang membuka kesempatan bagi para generasi muda untuk mendapatkan pendidikan di luar negeri melalui Bayer Fellowship Program. Program ini ditujukan kepada para siswa-siswi untuk mengembangkan bakat mereka di bidang ilmu pengetahuan alam, teknik, dan obat-obatan, serta bagi mereka yang ingin mendapat kesempatan untuk merealisasikan projek penelitian individual.
Beasiswa untuk individual application terdiri dari:
- Otto Bayer Scholarship: natural sciences
- Carl Duisberg Scholarship: medicine
- Jeff Schell Scholarship: agro sciences
- Kurt Hansen Scholarship: science teachers
- Hermann Strenger Scholarship: apprentices
Sedangkan beasiswa berdasarkan nominasi dari mitra ilmuwan terdiri dari:
- Humboldt-Bayer Research Fellowship: postdocs in life sciences
- Bayer Lindau Fellows at the Lindau Nobel Laureate Meeting
- Bayer Young Physician Leaders at World Health Summit
- Bayer-Deutschlandstipendien
- Christiane Nüsslein-Volhard Scholarship: graduated young mothers in science and medicine
- Bayer Science Teens: school students Benjamin Buick, student of biophysical chemistry.
Penasaran? Ayo ikut kesempatan Bayer Fellowship Program dan jadi ilmuwan keren yang berguna bagi Indonesia! Untuk keterangan lebih lanjut, cek www.bayer-foundations.com ya!