December 1, 2009

Sebut Saja Aku Gila

Aku disebut gila diantara orang gila, lalu kalau begini siapa yang sebenarnya gila?

Kata orang aku gila memakai sweater tebal dihari yang sangat panas, kata orang aku gila menari ditengah kerumunan orang banyak, kata orang aku gila berlari-lari dilapangan ketika petir sedang ramai menyambar, kata orang aku gila berbicara dengan tanaman.

Tapi mengapa hanya kata 'gila' yang terucap keluar dari bibir mereka ? Mengapa tidak ada yang mau sedikit bersusah-susah bertanya 'kenapa' ?

Impian yang salah. Seharusnya itu yang aku tanamkan dari kecil di otakku, hei bersikaplah seperti orang kebanyakan, tapi aku memilih untuk menjadi yang unik, bukan gila. Mereka hanya tidak pernah mengerti, bahwa aku memakai sweater disiang hari yang panas, karena itu satu-satunya baju yang aku punya, aku menari ditengah kerumunan orang banyak karena aku bersyukur sampai sekarang aku masih hidup didunia ini, aku berlari dilapangan dikala petir menyambar, karena aku gembira karena sudah sebulan ini tidak turun hujan, dan aku berbicara pada tanaman karena tidak ada orang yang sudi untuk mendengarkan kisah sukaku atau dukaku, tapi lagi-lagi aku disebut orang gila...

Demikian mereka memandang aku, tapi aku yakin orang yang ramai-ramai menyesengsarakan rakyat, merekalah yang harusnya disebut orang gila, mereka yang duduk di cafe atau membuang uang ke pelacur-pelacur itu sementara didepannya ada orang yang merintih kelaparan, merekalah yang seharusnya dikatakan gila. Mereka yang mengambil lahan tempat tinggal kami dan membiarkan kami mati dengan perlahan, merekalah yang paling gila....

Hmm ... Ya sudah baiklah, aku tidak mempedulikan kata-kata gila dari orang macam mereka. Kegilaan sudah lama bernaung didalam pikiran aku, kamu, bahkan kita.

Tapi tolong, jangan sebut aku orang gila hanya karena kamu menganggap diri kamu sempurna.



2 comments: